Perang Dagang AS-China: Ancaman atau Peluang bagi Pasar Kripto?

Perdagangan aset kripto. Foto: dibuat oleh AI

Portalone.net – Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China tidak memberikan dampak langsung terhadap pasar aset kripto. Hal ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hasan Fauzi.

Menurutnya, aset kripto merupakan instrumen global yang bersifat netral terhadap dinamika perdagangan konvensional.

Bacaan Lainnya

“Kalau kripto itu netral ya, artinya yang sekarang terjadi lebih ke perimbangan neraca ekspor dan impornya terhadap barang-barang yang ada underlying fisiknya. Kalau kripto sendiri karena nature nya dari awal menjadi global instrument rasanya cukup netral terhadap hal itu perang dagang,” ujar Hasan saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Namun, ia tidak menampik bahwa kondisi geopolitik, termasuk ketegangan ekonomi antara dua negara besar tersebut, dapat memberikan dampak turunan pada pergerakan harga aset kripto. “Tapi jangan lupa tentu kondisi geopolitik maupun percaturan perekonomian ini sedikit banyak nanti akan mempengaruhi pergerakan harga di aset kripto,” tambahnya.

Hasan menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada dampak signifikan dari perang dagang terhadap minat masyarakat untuk berinvestasi dalam aset kripto. “Kalau kita lihat dari sisi aktivitas kegiatan teman-teman di ekosistem aset kripto nasional, rasanya hampir tidak ada pengaruhnya,” jelasnya.

Sementara itu, CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, menyoroti tren pasar Bitcoin pada 2025 di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China. Calvin menilai bahwa 2025 merupakan bagian dari siklus bull market empat tahunan Bitcoin, yang biasanya membawa tren positif bagi pasar.

“Hal yang saya lihat, ini adalah cycle yang terjadi setiap empat tahun sekali. Jadi, tahun ini kita memasuki tahun bull. Jadi, antusias investor itu pasti sangat tinggi untuk berinvestasi di Bitcoin,” ujarnya dalam acara Indonesia’s Crypto Outlook 2025 di FX Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2025).

Calvin juga mencatat beberapa indikator yang menunjukkan tren positif bagi Bitcoin, seperti keterlibatan institusi besar dan regulasi yang semakin mendukung.

“Trump terpilih, ETF fund sudah ada, BlackRock berinvestasi besar di ETF ini, dan investasi di Amerika juga sudah disetujui. Dulu institusi tidak boleh masuk, sekarang boleh. Saya melihat tren ini sangat positif. Jadi, seharusnya, secara logis, ini akan bagus,” jelasnya.

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa volatilitas tetap menjadi tantangan utama bagi investor. Seperti yang telah terjadi sejak awal kemunculannya, harga Bitcoin cenderung mengalami fluktuasi yang tajam. Oleh karena itu, Calvin menekankan pentingnya edukasi agar investor dapat berinvestasi dengan bijak di pasar kripto.

Dengan berbagai faktor yang mendukung pertumbuhan pasar kripto, para investor diharapkan tetap berhati-hati dan memahami risiko yang ada sebelum mengambil keputusan investasi. (one)

Catatan Penting: Tulisan ini dilindungi oleh hak cipta. Dilarang keras mengambil, menyalin, atau menyebarluaskan isi tulisan tanpa persetujuan tertulis dari media atau penulis.

Pos terkait