Portalone.net, Bisnis – Harga batu bara melonjak tajam baru-baru ini, sebagian besar karena peningkatan permintaan dari India. Negara tersebut mempercepat pembelian batu bara untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat, terutama menjelang musim hujan.
Pemerintah India mendorong pembangkit listrik untuk mengimpor hingga 19 juta ton batu bara guna memastikan cadangan cukup, mengingat musim hujan sering memperlambat pasokan domestik.
Berdasarkan data dari Refinitiv pada Senin kemarin, harga batu bara acuan ICE Newcastle untuk kontrak Januari 2025 ditutup menguat 0,64% di posisi US$ 133,25 per ton.
Langkah ini menekan pasar internasional, mendorong harga batu bara ke level yang lebih tinggi.
Di China sendiri, harga spot batubara 5.500 NAR di pelabuhan Qinhuangdao turun 1 USD/ton menjadi 114 USD/ton di tengah permintaan terbatas di pasar spot.
Pemasok menurunkan harga karena permintaan dari administrasi pelabuhan untuk mengurangi persediaan, yang meningkat signifikan selama seminggu terakhir.
Selain itu, harga batu bara didorong oleh faktor eksternal seperti lonjakan harga gas alam dan ketidakpastian pasokan energi global akibat konflik geopolitik. Permintaan global untuk energi berbasis fosil tetap tinggi meskipun ada upaya transisi energi.
Penguatan ini memberikan dampak positif bagi saham perusahaan tambang batu bara di Indonesia, tetapi di sisi lain, mengingatkan tentang risiko perlambatan jika permintaan melemah atau terdapat gangguan logistik lebih lanjut. (one)
- Like
- Digg
- Tumblr
- VKontakte
- Buffer
- Love This
- Odnoklassniki
- Meneame
- Blogger
- Amazon
- Yahoo Mail
- Gmail
- AOL
- Newsvine
- HackerNews
- Evernote
- MySpace
- Mail.ru
- Viadeo
- Line
- Comments
- SMS
- Viber
- Telegram
- Subscribe
- Skype
- Facebook Messenger
- Kakao
- LiveJournal
- Yammer
- Edgar
- Fintel
- Mix
- Instapaper
- Copy Link