Tantangan RI Menghadapi Badai Ekonomi di Tahun 2025

Aktivitas para pekerja di jalan Jakarta. Foto: Istimewa

Portalone.net, Ekonomi – Ekonomi Indonesia diperkirakan akan menghadapi tantangan signifikan pada tahun 2025, yang sering disebut sebagai “badai ekonomi”. Berikut adalah tiga faktor utama yang berpotensi mempengaruhi perekonomian nasional.

Perang Dagang dan Ketegangan Geopolitik

Bacaan Lainnya

Meluasnya perang dagang, tidak hanya antara Amerika Serikat dan China, tetapi juga dengan negara lain seperti Kanada, diperkirakan akan berdampak negatif pada ekspor dan investasi Indonesia. Situasi geopolitik yang bergejolak menambah ketidakpastian bagi perekonomian global dan domestik.

Kebijakan Fiskal yang Ketat

Pemerintah berencana menerapkan kebijakan fiskal yang lebih agresif, termasuk kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% mulai 1 Januari 2025. Kebijakan ini dikhawatirkan akan menekan daya beli masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan menengah ke bawah, yang pada gilirannya dapat melemahkan konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi.

Tekanan pada Industri Padat Karya

Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5% dan peningkatan tarif PPN diperkirakan akan meningkatkan biaya produksi bagi industri padat karya, seperti sektor furnitur. Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo) mengkhawatirkan bahwa kombinasi kebijakan ini dapat menyebabkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri tersebut.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia juga diperkirakan melambat akibat penurunan pendanaan untuk startup, menambah tantangan bagi perekonomian nasional di tahun mendatang.

Menghadapi berbagai tantangan ini, diperlukan kebijakan yang tepat dan responsif dari pemerintah serta pelaku usaha untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025. (one)

Catatan Penting: Tulisan ini dilindungi oleh hak cipta. Dilarang keras mengambil, menyalin, atau menyebarluaskan isi tulisan tanpa persetujuan tertulis dari media atau penulis.

Pos terkait