Dampak di Pecat PSSI, Tagar #ShinTaeYong Menggema di Platform X

Shin Tae-yong.

Portalone.net, Bola – Baru beberapa jam terkait berita pemecatan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong, media sosial sudah ramai dibanjiri oleh komentar para netizen.

Pemecatan ini memicu reaksi beragam di media sosial, khususnya di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).

Bacaan Lainnya

Tagar seperti #STYOut dan #STYStay menjadi trending, mencerminkan perdebatan di kalangan penggemar sepak bola Indonesia mengenai keputusan PSSI.

Beberapa pendukung setuju dengan keputusan tersebut, sementara yang lain merasa bahwa Shin Tae-yong seharusnya diberi lebih banyak waktu untuk membuktikan kemampuannya.

Sebelum pemecatan, Shin Tae-yong telah membawa Timnas Indonesia ke babak 16 besar Piala Asia 2023, pencapaian yang belum pernah diraih sebelumnya.

Namun, hasil kurang memuaskan di Piala AFF 2024, di mana Indonesia gagal menembus babak semifinal setelah kalah dari Filipina, menjadi salah satu alasan evaluasi terhadap kinerjanya.

Selain itu, dalam kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia berada di posisi ketiga dalam grup mereka setelah enam dari sepuluh pertandingan, satu poin di belakang Australia dalam persaingan mendapatkan tempat otomatis kedua di final Piala Dunia.

PSSI berharap dengan adanya pergantian pelatih, Timnas Indonesia dapat meningkatkan performa dan mencapai target yang telah ditetapkan.

Sementara itu, komunitas sepak bola Indonesia terus memantau perkembangan selanjutnya, termasuk siapa yang akan menjadi pengganti Shin Tae-yong dan bagaimana dampaknya terhadap masa depan tim nasional.

Berikut beberapa tanggapan dari warganet usai Shin Tae-yong di pecat

Coach STY sudah dipecat, tolong jangan lagi menjelek2an atau menyebut nama dan mengganggu karirnya. Sekecil apapun, STY lebih memberi impact kepada timnas ketimbang kalian.” ujar akun @txtdxxxhn.

“Sad 😭😭 Makasih coach , rasanya gak rela yaa kehilangan STY 😭❤️” ujar akun @plkuxxx314.
Catatan Penting: Tulisan ini dilindungi oleh hak cipta. Dilarang keras mengambil, menyalin, atau menyebarluaskan isi tulisan tanpa persetujuan tertulis dari media atau penulis.

Pos terkait