Benarkah Imlek Selalu Hujan: Mitos atau Fakta?

Ilustrasi hujan saat Tahun Baru Imlek. Foto: dibuat oleh AI

Portalone.net – Ada kepercayaan yang cukup populer di kalangan masyarakat bahwa saat Tahun Baru Imlek sering kali hujan. Hal ini tidak sepenuhnya kebetulan, dan beberapa alasan yang sering dikaitkan dengan fenomena ini adalah:

Tahun Baru Imlek biasanya jatuh antara akhir Januari hingga pertengahan Februari, tergantung pada kalender lunar. Pada periode ini, di banyak wilayah Asia, termasuk Indonesia, sedang berlangsung musim hujan. Jadi, hujan yang terjadi saat Imlek lebih karena faktor iklim tahunan.

Bacaan Lainnya

Dalam tradisi Tionghoa, hujan saat Imlek dianggap sebagai pertanda baik. Hujan melambangkan berkah, kemakmuran, dan rezeki yang melimpah. Air sering dihubungkan dengan unsur kehidupan, sehingga dipercaya membawa keberuntungan di tahun baru.

Karena adanya mitos dan cerita turun-temurun bahwa “Imlek selalu hujan,” banyak orang lebih cenderung mengingat kejadian hujan yang bertepatan dengan perayaan Imlek.

Ini dikenal sebagai confirmation bias di mana seseorang lebih fokus pada kejadian yang mendukung keyakinan mereka, sementara hujan yang tidak terjadi saat Imlek cenderung dilupakan.

Di Indonesia, Imlek bertepatan dengan puncak musim hujan (Desember hingga Maret). Kombinasi geografis dan musim ini membuat hujan hampir pasti terjadi, terutama di wilayah dengan intensitas curah hujan tinggi seperti Pulau Jawa dan Sumatra.

Meski ada alasan ilmiah, tak bisa dimungkiri bahwa mitos dan kepercayaan ini menjadi bagian dari tradisi budaya yang menambah warna dalam perayaan Imlek.

Apa pun penyebabnya, hujan saat Imlek tetap dianggap sebagai sesuatu yang membawa keberuntungan. (one)

Catatan Penting: Tulisan ini dilindungi oleh hak cipta. Dilarang keras mengambil, menyalin, atau menyebarluaskan isi tulisan tanpa persetujuan tertulis dari media atau penulis.

Pos terkait