Jeruk Mandarin: Simbol Keberuntungan dalam Perayaan Imlek

Portalone.net – Perayaan Tahun Baru Imlek tidak hanya identik dengan warna merah dan pertunjukan barongsai, tetapi juga dengan kehadiran buah jeruk mandarin.

Buah ini memiliki makna mendalam dalam budaya Tionghoa dan selalu hadir dalam berbagai tradisi Imlek sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran.

Makna Simbolis Jeruk Mandarin

Jeruk mandarin melambangkan keberuntungan dan rezeki karena dalam bahasa Tionghoa, kata “jeruk” (橘, jú) memiliki pengucapan yang mirip dengan kata “keberuntungan” (吉, jí). Selain itu, warna oranye keemasan dari buah ini dikaitkan dengan kemakmuran dan kesejahteraan.

Tradisi Memberikan Jeruk Mandarin

Salah satu tradisi penting dalam Imlek adalah memberikan jeruk mandarin kepada keluarga, teman, dan kolega. Biasanya, jeruk diberikan dalam jumlah genap karena angka genap melambangkan keseimbangan dan keharmonisan. Jeruk sering kali disertai dengan amplop merah (angpao) sebagai simbol doa untuk keberuntungan dan kebahagiaan.

Jeruk Mandarin dalam Dekorasi Imlek

Selain dikonsumsi, jeruk mandarin juga digunakan sebagai dekorasi rumah selama perayaan Imlek. Mangkuk besar berisi jeruk sering diletakkan di ruang tamu atau meja makan untuk menarik energi positif dan keberuntungan. Beberapa orang bahkan menanam pohon jeruk kecil sebagai bagian dari dekorasi.

Jenis Jeruk yang Populer Saat Imlek

Beberapa jenis jeruk yang sering digunakan saat Imlek antara lain:

• Jeruk Ponkam – Berukuran sedang, manis, dan mudah dikupas.
• Jeruk Lokam – Populer di Tiongkok, biasanya dijual dalam peti kayu kecil.
• Jeruk Santang – Kecil, berkulit tipis, dan memiliki rasa manis yang khas.

Jeruk mandarin bukan sekadar buah biasa dalam perayaan Imlek, tetapi juga membawa makna keberuntungan, kesejahteraan, dan kebahagiaan.

Tradisi memberikan dan menghiasi rumah dengan jeruk mandarin telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Tahun Baru Imlek, menjadikannya salah satu elemen yang paling dinanti setiap tahunnya. (one)