Pecinan Semarang Warisan Budaya Tionghoa di Kota Lumpia

Portalone.net – Pecinan Semarang merupakan salah satu kawasan bersejarah yang mencerminkan akulturasi budaya Tionghoa dengan budaya lokal di Indonesia. Terletak di pusat Kota Semarang, Jawa Tengah, kawasan ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang komunitas Tionghoa sejak masa kolonial hingga kini.

Pecinan Semarang sudah ada sejak abad ke-17, ketika komunitas Tionghoa mulai menetap dan berdagang di wilayah pesisir utara Jawa. Pada masa kolonial Belanda, kawasan ini secara resmi ditetapkan sebagai permukiman bagi etnis Tionghoa.

Seiring waktu, Pecinan Semarang berkembang menjadi pusat perdagangan, budaya, dan keagamaan bagi komunitas Tionghoa di Jawa Tenga

Salah satu bangunan tertua di Pecinan Semarang adalah Klenteng Tay Kak Sie, yang dibangun pada tahun 1746. Klenteng ini menjadi pusat peribadatan bagi umat Konghucu, Buddha, dan Taoisme serta memiliki nilai sejarah yang tinggi dalam perkembangan komunitas Tionghoa di Semarang.

Selain itu, ada juga Klenteng Sam Poo Kong, yang sebenarnya berlokasi sedikit di luar Pecinan Semarang tetapi masih berkaitan erat dengan sejarah komunitas Tionghoa di kota ini.

Klenteng ini awalnya dibangun sebagai tempat persinggahan Laksamana Cheng Ho pada abad ke-15, menjadikannya salah satu situs sejarah penting di Indonesia.

Pecinan Semarang menjadi destinasi wisata yang menarik, baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain sejarah dan budayanya, kawasan ini juga menawarkan berbagai kuliner khas seperti lumpia, tahu gimbal, nasi ayam Semarang, dan wedang ronde.

Selain menjadi pusat perdagangan dan kuliner, tetapi juga melestarikan warisan budaya Tionghoa yang kaya di Indonesia. Dengan berbagai bangunan bersejarah, tradisi yang masih hidup, serta kelezatan kulinernya, kawasan ini menjadi salah satu ikon budaya yang wajib dikunjungi di Kota Semarang. (one)