Portalone.net – Dalam kehidupan sehari-hari, rezeki merupakan salah satu hal yang paling dicari oleh manusia. Islam mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki rezekinya masing-masing yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
Namun, ada sebagian orang yang dengan sengaja atau tidak sengaja menutup atau menghalangi rezeki orang lain. Perbuatan ini dapat berbentuk berbagai cara, seperti menghasut pihak tertentu agar tidak memberikan peluang kepada seseorang, memfitnah agar seseorang kehilangan pekerjaan atau kesempatan bisnis, atau bahkan secara langsung melakukan tindakan yang merugikan orang lain dalam mencari nafkah. Lantas, bagaimana Islam memandang perbuatan ini?
1. Rezeki Adalah Ketetapan Allah SWT
Islam mengajarkan bahwa rezeki manusia telah ditentukan oleh Allah SWT. Setiap makhluk di bumi telah dijamin rezekinya, sebagaimana firman Allah:
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.” (QS. Hud: 6)
Ayat ini menegaskan bahwa rezeki seseorang telah diatur oleh Allah, dan tidak ada seorang pun yang dapat benar-benar menghalangi rezeki orang lain. Meskipun seseorang berusaha menutup jalan rezeki orang lain, jika Allah menghendaki, rezeki itu tetap akan sampai kepada pemiliknya.
2. Menutup Rezeki Orang Lain Termasuk Perbuatan Zalim
Dalam Islam, menzalimi orang lain adalah dosa besar yang dilarang. Menutup rezeki orang lain dapat dikategorikan sebagai bentuk kezaliman karena secara langsung menghambat seseorang untuk memperoleh haknya. Rasulullah ï·º bersabda:
“Kezaliman itu akan menjadi kegelapan di hari kiamat.” (HR. Muslim, no. 2579)
Dalam kehidupan sosial, menutup rezeki orang lain dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti:
- Menyebarkan fitnah untuk menjatuhkan nama baik seseorang sehingga kehilangan pekerjaannya.
- Menggunakan jabatan atau kekuasaan untuk mempersulit orang lain dalam mendapatkan haknya.
- Melakukan monopoli usaha sehingga orang lain tidak mendapatkan kesempatan yang sama.
- Menghalangi kesempatan bisnis dengan cara yang tidak adil.
Perbuatan ini bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang mengajarkan keadilan dan kesejahteraan bersama.
3. Larangan Hasad (Iri Dengki)
Menutup rezeki orang lain sering kali berasal dari sifat iri dan dengki. Islam melarang hasad karena dapat merusak hubungan sosial dan menimbulkan kebencian. Rasulullah ï·º bersabda:
“Janganlah kalian saling mendengki, saling menipu, saling membenci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Muslim, no. 2563)
Orang yang iri sering kali tidak ingin melihat orang lain mendapatkan keberhasilan, sehingga berusaha menghalangi rezeki mereka. Padahal, dalam Islam, kita diajarkan untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah dan mendoakan kebaikan bagi sesama.
4. Dampak Menutup Rezeki Orang Lain
Menutup rezeki orang lain tidak hanya berdampak pada orang yang dirugikan, tetapi juga kepada pelaku sendiri. Beberapa dampak buruknya adalah:
- Dosa yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Dalam hadis qudsi, Allah berfirman: “Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku pun mengharamkannya di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi.” (HR. Muslim, no. 2577)
- Hilangnya keberkahan dalam hidup, baik dalam rezeki, keluarga, maupun ketenangan hati.
- Rusaknya hubungan sosial, karena perbuatan tersebut akan menimbulkan permusuhan dan kebencian.
- Balasan buruk di dunia, karena siapa yang menutup jalan rezeki orang lain bisa saja mengalami kesulitan rezeki dalam hidupnya sebagai bentuk balasan dari Allah SWT.
5. Solusi dalam Islam
Sebagai umat Islam, kita harus menjauhi perbuatan menutup rezeki orang lain dan sebaliknya membantu sesama dalam mencari nafkah. Beberapa langkah yang dapat kita lakukan adalah:
- Membantu sesama dalam mencari rezeki, baik dengan memberikan kesempatan kerja, berbagi ilmu, atau membantu dalam bisnis.
- Menjaga hubungan baik dengan orang lain, agar tidak ada iri hati atau persaingan yang tidak sehat.
- Bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah, sehingga tidak merasa iri terhadap orang lain.
- Bertawakal kepada Allah, karena rezeki sudah ditentukan dan tidak perlu takut kekurangan.
Allah berfirman:
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. At-Talaq: 2-3)
Menutup rezeki orang lain merupakan perbuatan yang dilarang dalam Islam karena termasuk dalam kategori kezaliman dan dapat merusak hubungan sosial.
Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk membantu sesama dalam mencari rezeki dan menjauhi sifat iri dan dengki. Dengan menanamkan nilai-nilai keikhlasan dan tawakal kepada Allah, kita akan hidup dalam keberkahan dan ketenangan. (one)
- Like
- Digg
- Tumblr
- VKontakte
- Buffer
- Love This
- Odnoklassniki
- Meneame
- Blogger
- Amazon
- Yahoo Mail
- Gmail
- AOL
- Newsvine
- HackerNews
- Evernote
- MySpace
- Mail.ru
- Viadeo
- Line
- Comments
- SMS
- Viber
- Telegram
- Subscribe
- Skype
- Facebook Messenger
- Kakao
- LiveJournal
- Yammer
- Edgar
- Fintel
- Mix
- Instapaper
- Copy Link