Masjid Al-Ihsaniyah: Jejak Sejarah Islam di Jambi, Masjid Batu Tertua yang Kokoh Sejak 1880

Masjid Al-Ihsaniyah, masjid tertua di Kota Jambi dan memiliki nilai sejarah serta arsitektur yang unik.

JAMBI – Masjid Al-Ihsaniyah, yang juga dikenal sebagai Masjid Batu, merupakan masjid tertua di Kota Jambi dan memiliki nilai sejarah serta arsitektur yang unik.

Dibangun pada tahun 1880 oleh Habib Sayyid Idrus bin Hasan Al-Jufri, seorang ulama keturunan Yaman bergelar Pangeran Wiro Kusumo, masjid ini awalnya didirikan untuk memenuhi kebutuhan tempat ibadah bagi masyarakat Seberang Kota Jambi.

Bacaan Lainnya

Salah satu keunikan Masjid Al-Ihsaniyah terletak pada bahan bangunannya yang menggunakan batu bata merah dan batu alam tanpa perekat semen, melainkan dengan teknik interlocking yang kokoh.

Atap masjid berbentuk limas bertingkat tiga, terbuat dari seng, dengan puncak menara yang menjulang tinggi. Di bagian depan terdapat teras yang ditopang oleh pilar-pilar batu bata, sementara bagian dalamnya dihiasi dengan kaligrafi indah dan mimbar kayu jati berukir rumit.

Ciri mencolok lainnya adalah banyaknya jendela yang dipasang berpasangan mengelilingi masjid, memberikan pencahayaan alami dan suasana sejuk di dalamnya.

Pada tahun 1960-an, Masjid Al-Ihsaniyah juga berfungsi sebagai tempat penyelesaian sengketa. Orang-orang yang berselisih akan dibawa ke masjid untuk bersumpah di hadapan penduduk dan pemuka agama.

Konon, jika seseorang berani melakukan sumpah palsu di dalam masjid ini, ia akan mengalami hal buruk atau bala. Tradisi ini menunjukkan peran penting masjid dalam kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat setempat pada masa itu.

Kini, Masjid Al-Ihsaniyah tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai destinasi wisata religi yang menawarkan pengalaman spiritual dan sejarah bagi para pengunjung.

Keunikan arsitektur dan nilai historisnya menjadikan masjid ini sebagai salah satu ikon penting di Kota Jambi yang patut untuk dikunjungi. (one)

Catatan Penting: Tulisan ini dilindungi oleh hak cipta. Dilarang keras mengambil, menyalin, atau menyebarluaskan isi tulisan tanpa persetujuan tertulis dari media atau penulis.

Pos terkait