Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025

Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025. (Foto: Istimewa)

Portalone.net, Ragam – Dalam rangka menyambut libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), PT Pertamina Patra Niaga memastikan kesiapan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang diperkirakan akan meningkat selama periode liburan.

Pertamina memperkirakan adanya peningkatan konsumsi BBM jenis gasoline (Pertalite, Pertamax, dsb) akibat tingginya mobilitas masyarakat yang melakukan perjalanan ke kampung halaman maupun tempat wisata.

Bacaan Lainnya

Konsumsi gasoil (Dexlite, Pertamina Dex) juga diperkirakan mengalami peningkatan seiring dengan aktivitas logistik yang lebih tinggi.

Untuk itu, Pertamina menyiapkan stok tambahan di berbagai Terminal BBM dan memastikan SPBU beroperasi 24 jam. Layanan tambahan seperti SPBU kantong dan motoris BBM disediakan untuk memenuhi kebutuhan darurat di jalur-jalur padat seperti jalur mudik dan rest area.

Menyusul lonjakan jumlah penerbangan domestik dan internasional selama liburan, Pertamina memastikan pasokan avtur di berbagai bandara utama seperti Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Kualanamu, dan Juanda dalam kondisi aman. Pertamina bekerja sama dengan maskapai penerbangan untuk memastikan kelancaran distribusi avtur selama puncak musim liburan.

Untuk memantau kelancaran distribusi energi, Pertamina membentuk Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) yang mulai bertugas sejak H-7 Natal hingga H+7 Tahun Baru.

Satgas ini berfungsi untuk memonitor distribusi BBM, dan avtur secara real-time sehingga dapat segera mengatasi kendala yang terjadi di lapangan.

Dengan langkah-langkah ini, Pertamina optimistis dapat memenuhi kebutuhan energi masyarakat selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025 serta memastikan kenyamanan masyarakat yang merayakan liburan. (one)

Catatan Penting: Tulisan ini dilindungi oleh hak cipta. Dilarang keras mengambil, menyalin, atau menyebarluaskan isi tulisan tanpa persetujuan tertulis dari media atau penulis.

Pos terkait