Gubernur Al Haris: RSUD Raden Mattaher Gagal Total, Manajemen Harus Dievaluasi!

Gubernur Al Haris langsung menggelar rapat darurat di aula Diklat RSUD dengan menghadirkan seluruh jajaran manajemen rumah sakit, plus Sekda, Kepala BKD, hingga Inspektur Inspektorat Selasa, (8/04).

JAMBI – Suasana pasca lebaran di RSUD Raden Mattaher Jambi mendadak tegang. Gubernur Jambi Al Haris turun langsung dan “mengamuk” dalam rapat mendadak usai menerima tumpukan laporan dari masyarakat soal buruknya pelayanan di rumah sakit kebanggaan Pemerintah Provinsi Jambi itu.

Hari pertama masuk kerja usai libur panjang, Selasa (08/04/2025), bukan hari yang santai bagi manajemen RSUD Raden Mattaher. Gubernur Al Haris langsung menggelar rapat darurat di aula Diklat RSUD dengan menghadirkan seluruh jajaran manajemen rumah sakit, plus Sekda, Kepala BKD, hingga Inspektur Inspektorat. Suasana rapat panas dan bukan hanya karena AC mati.

Bacaan Lainnya

“Saya sudah terlalu banyak terima laporan buruk soal pelayanan disini, tapi tidak pernah ada tindakan cepat dari manajemen! Di IGD saja AC rusak tidak diperbaiki, padahal itu bisa pakai dana BLUD,” tegas Al Haris dalam rapat yang berlangsung alot dan penuh kritik tajam.

Al Haris menyebut, bukan hanya AC rusak, tapi juga atap bocor di beberapa ruangan rumah sakit yang bisa membahayakan peralatan medis bernilai miliaran rupiah. Ia juga menyoroti minimnya pemeliharaan alat kesehatan yang berdampak langsung pada pelayanan pasien.

“Kalibrasi alat medis seperti CT-scan itu penting. Masa sudah setahun rusak, tidak diperbaiki? Kenapa pasien harus dirujuk ke rumah sakit lain padahal kita punya alat? Ini kinerja yang tidak bisa dibiarkan,” katanya dengan nada geram.

Gubernur juga menilai tidak adanya perencanaan kerja dari para pejabat RSUD menjadi akar masalah buruknya layanan.

“Pejabat-pejabat disini saya lihat sudah capek. Tidak punya perencanaan, jadi kerja tidak terukur. Saya minta Sekda dan BKD segera evaluasi seluruh manajemen,” ujarnya tegas.

Tak luput dari sorotan, Dewan Pengawas (Dewas) rumah sakit juga turut kena semprot. Al Haris menyebut Dewas tidak menjalankan fungsi pengawasan dan bahkan tidak pernah melaporkan hasil pengawasannya.

“Dewas ini tidak bisa bekerja. Tidak ada laporan, tidak ada pengawasan. Ini bukan lembaga formalitas, harusnya aktif dan hadir dengan solusi,” katanya.

Sebagai bentuk keseriusan, Gubernur Al Haris berjanji akan menggelar rapat evaluasi setiap tiga bulan langsung di RSUD Raden Mattaher. Ia menegaskan perubahan menyeluruh harus segera dilakukan agar kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit ini bisa kembali.

“Kita punya alat bagus, tapi orang malah lebih memilih berobat ke luar daerah. Artinya, kepercayaan belum tumbuh. Ini tugas kita bersama untuk memperbaiki,” tutupnya. (one)

Catatan Penting: Tulisan ini dilindungi oleh hak cipta. Dilarang keras mengambil, menyalin, atau menyebarluaskan isi tulisan tanpa persetujuan tertulis dari media atau penulis.

Pos terkait