JAMBI – Insiden lendutan atau amblasnya landasan pacu di Bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi mengundang sorotan tajam dari berbagai pihak. Peristiwa yang membuat pesawat Lion Air JT 603 gagal terbang itu kini menjadi perhatian serius di level nasional.
Salah satu respons tegas datang dari anggota Komisi V DPR RI asal Dapil Jambi, Edi Purwanto. Ia menilai kejadian ini bukan sekadar insiden teknis biasa, melainkan persoalan besar yang menyangkut keselamatan penerbangan.
“Kita bicara soal nyawa manusia. Keselamatan penerbangan harus jadi prioritas, dan tidak boleh ada kompromi. Zero tolerance,” tegas Edi saat dikonfirmasi, Jumat (11/4/2025).
Edi mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat Komisi V DPR RI akan melakukan kunjungan kerja ke Jambi. Agenda utamanya? Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan di Bandara Sultan Thaha.
“Ini akan menjadi bahan pembahasan serius kami. Kita ingin tahu penyebab pastinya dan mencari solusi konkret agar tidak terulang kembali,” kata politisi PDIP itu.
Dia juga mengaku telah berkomunikasi langsung dengan General Manager (GM) Bandara Jambi, meminta dilakukan pengecekan total terhadap kondisi landasan pacu serta seluruh fasilitas pendukung penerbangan.
Akibat lendutan di runway pada Kamis (10/4), Bandara Sultan Thaha sempat menghentikan operasionalnya selama dua jam. Beberapa jadwal penerbangan mengalami delay, dan sejumlah pesawat yang hendak mendarat di Jambi terpaksa dialihkan ke Palembang dan Batam.
Meski saat ini bandara sudah kembali beroperasi normal sejak pukul 18.00 WIB di hari yang sama, Edi menegaskan pentingnya langkah antisipatif.
“Kita tidak bisa menunggu kejadian serupa terjadi lagi baru bertindak. Ini harus jadi momentum perbaikan total,” ucapnya.
Menurut Edi, kejadian ini menjadi pengingat bahwa fasilitas bandara sebagai titik krusial dalam sistem transportasi udara harus selalu berada dalam kondisi prima. Ia berharap kunjungan kerja pada Senin (14/4) nanti bisa melahirkan langkah konkret untuk peningkatan keamanan di Bandara Jambi.
“Ini bukan sekadar proyek tambal sulam. Kita ingin ada sistem pengawasan yang ketat dan berkelanjutan. Keselamatan penerbangan adalah harga mati,” pungkasnya. (one)
- Like
- Digg
- Del
- Tumblr
- VKontakte
- Buffer
- Love This
- Odnoklassniki
- Meneame
- Blogger
- Amazon
- Yahoo Mail
- Gmail
- AOL
- Newsvine
- HackerNews
- Evernote
- MySpace
- Mail.ru
- Viadeo
- Line
- Comments
- Yummly
- SMS
- Viber
- Telegram
- Subscribe
- Skype
- Facebook Messenger
- Kakao
- LiveJournal
- Yammer
- Edgar
- Fintel
- Mix
- Instapaper
- Copy Link