Aksi Demo Mahasiswa di DPRD Jambi Diwarnai Kericuhan, Diduga Ada Penyusup

Aksi demonstrasi yang digelar oleh aliansi mahasiswa melawan di depan Gedung DPRD Provinsi Jambi, Rabu siang (23/04).

JAMBI – Aksi demonstrasi yang digelar oleh aliansi mahasiswa melawan di depan Gedung DPRD Provinsi Jambi, Rabu siang (23/04), sempat diwarnai ketegangan dan kericuhan.

Aksi yang pada awalnya berlangsung damai berubah tidak kondusif setelah diduga adanya penyusup di antara barisan massa aksi.

Bacaan Lainnya

Ratusan mahasiswa memulai long march dari kawasan Simpang BI Telanaipura menuju Gedung DPRD Jambi. Setibanya di lokasi, para mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan kepada wakil rakyat.

Namun, situasi mulai memanas ketika beberapa peserta aksi mendeteksi adanya oknum tak dikenal yang diduga sengaja menyusup untuk memprovokasi massa.

“Awas, ada yang ingin memprovokasi kawan-kawan!” teriak salah satu orator aksi, memperingatkan peserta lainnya agar tetap waspada.

Kericuhan sempat terjadi antara massa dan pihak keamanan. Aksi saling dorong pun tak terhindarkan antara mahasiswa dan aparat kepolisian yang berjaga di sekitar gedung DPRD.

Kapolresta Jambi, Kombes Pol Boy Sutan Binaga Siregar, dalam keterangan persnya mengonfirmasi adanya keributan tersebut. Pihaknya telah memerintahkan penyelidikan untuk mengungkap identitas pihak yang diduga menyusup dalam aksi.

“Kita cari tahu siapa pelakunya dan bagaimana kronologinya. Saat ini personel sudah bergerak untuk menyelidikinya,” tegasnya.

Kapolresta juga menegaskan bahwa pihak kepolisian hanya bertugas menjaga keamanan selama aksi berlangsung.

“Kami bertindak humanis. Menyampaikan aspirasi adalah hak mereka, dan alhamdulillah aksi bisa tetap dikendalikan,” tambah Boy.

Dalam orasinya, massa mahasiswa menyuarakan berbagai tuntutan, mulai dari pencabutan UU TNI, penolakan terhadap RUU Polri, RUU KUHP, RUU ASN, serta RUU Perampasan Aset.

Selain itu, mereka juga menyoroti kerusakan lingkungan di Jambi, dugaan masalah di RSUD, dan meminta penyelesaian konflik agraria yang belum kunjung tuntas.

Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto, bersama Wakil Ketua DPRD Samsul Ridwan turut menemui massa aksi. Meski baru saja menyelesaikan agenda peninjauan jalan khusus batu bara, keduanya menyempatkan diri mendengarkan aspirasi mahasiswa secara langsung.

“Kami mengapresiasi semangat mahasiswa yang menyampaikan aspirasi secara terbuka. Jika ada kesalahpahaman, kami mohon maaf. DPRD akan tetap menjadi penyambung lidah rakyat, termasuk mahasiswa,” ujar Edi.

Aksi kemudian berakhir dengan damai setelah perwakilan mahasiswa menyampaikan tuntutan secara langsung kepada pimpinan dewan.

Para mahasiswa berharap agar isu-isu yang mereka suarakan tidak berhenti hanya pada aksi, tetapi benar-benar ditindaklanjuti oleh pihak legislatif demi terciptanya keadilan dan perubahan di Provinsi Jambi. (one)

Catatan Penting: Tulisan ini dilindungi oleh hak cipta. Dilarang keras mengambil, menyalin, atau menyebarluaskan isi tulisan tanpa persetujuan tertulis dari media atau penulis.

Pos terkait