Tips Menghindari Makanan yang Sudah Lama Disimpan

Ilustrasi makanan kadaluarsa.

Portalone.net – Makanan yang telah disimpan terlalu lama dapat berbahaya bagi kesehatan karena berisiko mengandung bakteri, jamur, atau zat beracun yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengelola dan menyimpan makanan dengan baik agar tetap aman dikonsumsi.

Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari makanan yang sudah lama disimpan:

Bacaan Lainnya

1. Periksa Tanggal Kedaluwarsa

Sebelum mengonsumsi makanan yang disimpan dalam kulkas atau dapur, selalu periksa tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan. Jangan konsumsi makanan yang sudah melewati batas waktu yang disarankan, terutama produk susu, daging, dan makanan kaleng yang telah dibuka.

2. Simpan Makanan dengan Cara yang Benar

Setiap jenis makanan memiliki metode penyimpanan yang berbeda. Berikut adalah beberapa aturan dasar dalam menyimpan makanan:

  • Makanan kering (beras, tepung, gula): Simpan di tempat yang kering dan tertutup rapat untuk mencegah serangga dan jamur.
  • Makanan beku: Pastikan suhu freezer tetap stabil di bawah -18°C agar makanan tetap segar.
  • Makanan kaleng: Jika sudah dibuka, pindahkan isinya ke wadah kedap udara dan simpan dalam kulkas.
  • Susu dan produk olahan susu: Simpan di bagian paling dingin dalam kulkas, bukan di pintu kulkas karena suhu di sana cenderung lebih hangat.

3. Terapkan Prinsip FIFO (First In, First Out)

FIFO adalah metode penyimpanan yang mengutamakan penggunaan makanan yang lebih lama disimpan terlebih dahulu. Cara ini membantu mengurangi limbah makanan dan memastikan Anda mengonsumsi bahan yang masih segar.

4. Jangan Simpan Makanan Terlalu Lama

Meskipun beberapa makanan tampak masih layak dikonsumsi, ada batas waktu tertentu dalam penyimpanannya:

  • Makanan matang di kulkas: 3–4 hari
  • Daging segar di kulkas: 1–2 hari
  • Makanan beku: Bisa bertahan lebih lama, tetapi sebaiknya dikonsumsi dalam 2–6 bulan agar kualitasnya tetap baik.

5. Cek Bau, Warna, dan Tekstur Makanan

Jika makanan terlihat berlendir, berbau tidak sedap, atau berubah warna, segera buang dan jangan dikonsumsi. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa makanan sudah basi atau terkontaminasi bakteri.

6. Gunakan Wadah Kedap Udara

Menyimpan makanan dalam wadah kedap udara membantu mengurangi kontaminasi bakteri dan menjaga kesegaran makanan lebih lama. Plastik wrap dan aluminium foil juga bisa digunakan, tetapi pastikan makanan benar-benar tertutup rapat.

7. Hindari Mencampur Makanan Lama dengan yang Baru

Jangan mencampurkan makanan yang sudah lama disimpan dengan makanan yang baru dimasak atau baru dibeli. Ini dapat menyebabkan kontaminasi silang yang mempercepat pembusukan.

8. Bersihkan Kulkas dan Tempat Penyimpanan Secara Rutin

Kulkas dan tempat penyimpanan makanan harus dibersihkan secara berkala untuk menghindari pertumbuhan bakteri dan jamur. Bersihkan rak, laci, dan wadah penyimpanan dengan air hangat dan sabun minimal sebulan sekali.

9. Jangan Mengandalkan Pemanasan Ulang untuk Membunuh Bakteri

Beberapa orang berpikir bahwa memanaskan makanan yang sudah lama disimpan dapat membunuh bakteri dan membuatnya aman dikonsumsi. Namun, beberapa jenis bakteri seperti Staphylococcus aureus dapat menghasilkan racun yang tetap berbahaya meskipun sudah dipanaskan.

10. Buat Daftar dan Label Makanan

Gunakan label pada wadah makanan dengan mencantumkan tanggal penyimpanan agar Anda tahu kapan makanan tersebut mulai disimpan. Anda juga bisa membuat daftar isi kulkas atau freezer untuk memantau makanan yang ada.

Menghindari makanan yang sudah lama disimpan bukan hanya tentang menjaga rasa makanan tetap enak, tetapi juga demi kesehatan.

Dengan menerapkan cara penyimpanan yang tepat dan selalu memperhatikan kualitas makanan sebelum dikonsumsi, Anda dapat menghindari risiko keracunan makanan dan tetap menikmati makanan yang aman dan bergizi. (one)

Catatan Penting: Tulisan ini dilindungi oleh hak cipta. Dilarang keras mengambil, menyalin, atau menyebarluaskan isi tulisan tanpa persetujuan tertulis dari media atau penulis.

Pos terkait